ADVOKASI
DESA INKLUSI
SEHATI Sukoharjo di Program yang ada memastikan adanya kebijakan yang berperspektif pada Penyandang Disabilitas di Kabupaten Sukoharjo. Program ini mendorong pelaksanaan Perda Disabilitas No. 18 Tahun 2017 yang sudah dibuat atas fasilitasi SEHATI di tahun sebelumnya. Untuk memastikan pelaksanaan kebijakan ini SEHATI memfasilitasi pembentukan Tim Moitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Perda Disabilitas.
Tim Monev dengan leading sektor Dinas Pemberdayaan Desa Kabupaten Sukoharjo berupaya untuk mendorong adanya Peraturan Bupati tentang Desa inklusi untuk memastikan adanya inklusi sosial di semua desa di kabupaten Sukoharjo. sampai saat ini sudah ada Perbup No. 3 Tahun 2020 TentangĀ Kelurahan/Desa inklusi. Perbup ini menjadi landasan terbentuknya kelurahan dan desa inklusi yang akan dilaksanakan di seluruh kelurahan dan desa di Kabupaten Sukoharjo.
SEHATI juga mendorong pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk membuat kebijakan terkait dengan jaminan kesehatan bagi Penyandang Disabilitas dan sekarang di Kabupaten Sukoharjo semua Penyandang Disabilitas mendapatkan jaminan kesehatan JKN KIS dengan biaya APBD kabupaten Sukoharjo.
Pengupayaan layanan kesehatan inklusi dilakukan di setiap puskesmas yang ada di kabupaten Sukoharjo, dilakukan dengan melakukan FGD layanan kesehatan yang dipadukan dengan etika berinteraksi dan berkomunikasi dengan ragam disabilitas. Hasilnya Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo membuat SOP layanan kesehatan inklusi untuk 12 puskesmas di Kabupaten Sukoharjo.
DESA TANGGUH BENCANA INKLUSI
Saat ini SEHATI bekerjasama dangan DRF (Disabilty Righ Found) sedang mengembangkan projek Peningkatan kapasitas Penyandang Disabilitas dalam pengurangan resiko bencana inklusi dan pengembangan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Saat ini sudah terbentuk Unit LIDI-PB Layanan Inklusi Disabilitas Penanggulangan Bencana Kabupaten Sukoharjo yang melibatkan pemerintah, stakeholder dan relawan kebencanaan serta Penyandang Disabilitas.
Bersama Caritas German Indonesia melakukan Projek Desa Tangguh Bencana Inklusi di Kabupaten Sragen yang dilakukan di Desa Patihan dan Gedongan. Pada kegiatan ini SEHATI menyusun Pedoman Penyelenggaraan Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana dan Panduan Penanganan Disabilitas Pada Saat Darurat Bencana. Selain itu SEHATI juga mengembangkan Sekolah Lapang Ketahanan Pangan Adaptasi Perubahan Iklim .
DESA INKLUSI RAMAH KUSTA
Bekerja sama dengan NLR Indonesia, SEHATI mengembangkan projek Pengembangan Desa inklusi Ramah Kusta dan Disabilitas. Proyek ini menggunakan pendekatan RBM (Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat) untuk pemberdayaan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) dan Penyandang Disabilitas di Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Saat ini sudah terbentuk Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kusta sebagai wadah untuk perawatan dan peer sesama kusta serta peningkatan kapasitas OYPMK. selain itu sudah terbentuk SHG (Self Help Grop) Desa yang melibatkan Penyandang Disabilitas dan OYPMK.
Dalam Program Perlindungan Sosial Akses kerja bagi difabel Bekerja sama dengan GIZ mengupayakan akses kerja penyandang disabilitas untuk dapat mengakses kerja di industry konveksi. Dalam kegiatan ini SEHATI mengembangkan berbagai modul penjahitan dengan standar industri, Modul Quality Control dan Mainstreaming disabilitas di perusahaan.
AKSES KERJA BAGI PENYANDANG DISABILITAS
Selain itu SEHATI mendorong terbentuknya Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan di Kabupaten Sukoharjo sebagai wadah bagi penyandang disabilitas untuk mengakses bidang tenaga kerja. Untuk peningkatan kapasitas dari penyandang disabilitas, dilakukan pelatihan menjahit dan QC untuk penyandang disabilitas, dengan harapan mereka mampu memproduksi produk penjahitan dengan kualitas industri. Pelatihan dilakukan bekerja sama dengan PT Sritex Rejeki Usman yang terletak di Kabupaten Sukoharjo. Alumni pelatihan sebagain menjadi karyawan PT Sritex sedangkan yang tidak mau bekerja di PT sritex, SEHATI membentuk Unit Bisnis Konveksi untuk menampung mereka agar tetap bekerja menjahit baik di SEHATI ataupun di rumah.
Untuk memastikan keberlanjutan Perlindungan Sosial Akses kerja, SEHATI bekerjasama dengan Voice Indonesia melanjutkan kegiatan dengan Program Peningkatan Akses Penghidupan Bagi Penyandang Disabilitas yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri dan Boyolali. Program ini dilakukan dengan cara membangun sistem perlindungan sosial dengan dengan membuat Sistem Informasi Tenaga Kerja Disabilitas (SI TeKaD) dan penguatan Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan untuk memastikan adanya akses kerja dan perlindungan sosial bagi pekerja Penyandang Disabilitas. Dalam kegiatan ini SEHATI mengembangkan beberapa SOP mengenai databased pekerja Penyandang Disabilitas, SOP Pengelolaan ULD Ketenagakerjaan, SOP Komplain dan Modul mainstreaming pekerja Peneyandang Disabilitas perempuan.
PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS PSIKOSOSIAL
Bekerjasama dengan Pusat Rehabilitasi Yakkum Yogyakarta di Program Inklusi, SEHATI melakukan advokasi perlindungan dan pemenuhan hak serta pendampingan Penyandang Disabilitas Psikososial ke pemerintah dan pemberdayaan Orang Dengan Disabilitas Psikososial di Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri.