SEKOLAH LAPANG KETAHANAN PANGAN INKLUSI
Dalam upaya untuk peningkatan kapasitas masyarakat terutama kelompok Penyandang Disabilitas Desa terhadap ketahanan pangan dampak dari perubahan iklim, SEHATI Sukoharjo membuat Sekolah Lapang Ketahanan Pangan Inklusi dengan tujuan sebagai tempat belajar dan praktek bertanam sayuran di pekarangan. Mereka bersama praktisi tanaman organik belajar bersama bagaimana memanfaatkan pekarangan yang ada di rumah dengan menanam sayuran yang dibutuhkan setiap harinya.
Proses belajar dimulai dengan materi tentang bagaimana cara membuat media tanam yang baik sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Selanjutnya mereka bersama sama praktek membuat media dan mengisinya ke dalam polibag dan karung sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Untuk memastikan kebutuhan nutrisi tanaman sayuran mereka juga belajar dan praktek membuat pupuk cair mandiri dengan menggunakan bahan baku yang tersedia di lingkungan sekitar. Salah satunya kotoran hewan kambing dan sapi serta berbagai tanaman penghasil unsur Nitrogen, Phosphor dan Kalsium.
Proses belajar pembibitan tanaman dilakukan dengan menumbuhkan biji bijan sayuran di dalam wadah yang telah disediakan. Selanjutnya secara berkala mereka berkumpul untuk saling mengamati proses pertumbuhan biji sayuran sampai tanaman siap pindah ke media tanaman.
Selanjutnya bibit sayuran yang sudah siap di tanam ke dalam kantong polibag yang berisi media yang telah dibuat sebelumnya. Proses pemeliharaan tanaman menjadi kunci utama agar tanaman bisa tumbuh baik dan menghasilkan buah dan sayuran seperti yang diharapkan. Secara berkala mereka berkumpul dan mengamati setiap fase pertumbuhan. Beberapa kendala yang dihadapi biasanya tanaman terserang hama penyakit ataupun tanaman tumbuh tidak normal karena kekurangan nutrisi.
Semua proses ini kemudian di formulasikan ke dalam bentuk buku pembelajaran dan kedepan akan disusun Panduan tentang sekolah lapang ketahanan pangan bagi calon fasilitator.
