Apel Siaga dan Jambore Nasional Relawan Disabilitas Penanggulangan Bencana 2024
Rabu-Jum’at, 4-6 Desember 2024, bertempat di Desa Patihan , Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Kegiatan diikuti oleh : BNPB, BPBD Jawa Tengah, BPBD Sragen, BPBD Klaten, BPBD Wonogiri, Cilacap, Surakarta, Grobogan, Pemalang, Semarang, Magelang, Boyolali, Sukoharjo, Unit LIDi Jawa tengah, ULD PB NTT, ULD PB NTB, ULD PB Jawa Timur, Unit LIDi se Jawa Tengah, Bupati Sragen, Kapolres, Kodim, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Dishub, Camat Sidoharjo, Polsek dan Dandim Sidoharjo, Relawan Bencana Kabupaten Sragen, FPRB Patihan Tangguh Desa Patihan dan masyarakat Desa Patihan. Ada sebanyak 353 orang dengan 76 Penyandang Disabilitas Live In (Menginap) Di Warga Desa Patihan.
Kegiatan diawali dengan pawai roda tiga yang diikuti 75 peserta dengan motor roda tiga sebanyak 30 dan 25 motor roda 2. Pawai dari BPBD Sragen dan dilepas oleh kepala BPBD Bp. Triyono dengan jajaran BPBD. Rombongan di kawal oleh Polisi dan mobil Dinas Perhubungan Sragen dan selanjutnya diisi oleh rombongan motor roda tiga dan dibuntuti rombongan motor roda dua dan pada barisan terakhir ditutup dengan mobil BPBD Sragen.
Rombongan melewati rute Dari BPBD, Pasar Sragen, jalan Solo Sragen, Perempatan Nguwer, jalan Sargen Gemolong, Jalan Masuk desa Patihan dan berakhir di lapangan Desa Patihan. Rombongan pawai berhenti di lapangan desa Patihan dan motor di jajar menghapap barat dan timur di paving blok tempat apel siaga. Selanjutnya dilakukan Glady bersih persiapan sebelum kegiatan Apel siaga.
Apel siaga Bencana dimulai Pukul 13.00 dengan Inpektur Apel Bp. Fajar dari BPBD Propinsi Jawa tengah. Pada Apel ini petugas apel dilakukan oleh Penyandang Disabilitas anggota ULD Sragen dan Sukoharjo yang antara lain :
- Komandan Apel Partini (ULD PB Sukoharjo)
- Pembawa Acara Ika (ULD PB Sragen)
- Pembaca Mandat Inklusi dan Doa (ULD PB Sragen)
- Laporan Panitia Jambore (Ketua Unit LIDi Jawa Tengah)
Pada amanatnya Bp Fajar mengatakan bahwa ini merupakan hal yang pertama dan diikuti ULD PB Se Jawa Tengah dan ada dari NTT, NTB dan Jawa timur. Dan berharap akan ada semacam kegiatan seperti ini dilakukan secara reguler untuk menunjukkan bahwa disabilitas menjadi bagian yang penting dan tidak bisa dipisahkan dalam penanggulangan bencana.
Acara Pembukaan di Lapangan Desa Patihan dengan inspektur Apel : Bapak Asuh Penyandang Disabilitas Jawa Tengah ( Gubernur Terpilih Jawa Tengah Bp. Muhaamda Lufti).
Laporan Panitia Apel Siaga dan Jambore Nasional Relawan Disabilitas dilakukan oleh Bp. Edi Supriyanto selaku ketua Unit LIDi Penanggulangan Bencana Propinsi Jawa Tengah yang mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama kali di Indonesai yang diikuti oleh 200 Penyandang Disabilitas Unit LIDi se jawa tengah, Propinsi NTB, NTT dan Jawa timur. Mereka tinggal 2 hari di rumah penduduk di Desa Patihan sekaligus untuk mensosialisasikan disabilitas di masyarakat.
Sambutan dari Bupati Sragen diwakili oleh Setda Sragen yang sangat mengapresiasi kegiatan mengupayakan mendorong partisipasi pemberdayaan penyandang disabilitas di Kabupaten Sragen. Dilanjutkan sambutan Gubernur Jawa tengah di wakili PJ Gubernur mendukung kegiatan untuk penanggulangan bencana yang melibatkan penyandang disabilitas.
Sambutan utama dari Bp. Muhammad Lutfi selaku Bapak Asuh Penyandang Disabilitas yang mendorong semangat penyandang disabilitas untuk tetap bekarya dan mandiri. Salah satu wujudnya dalah kegiatan jambore relawan disabilitas ini. Tunjukan bahwa penyandang disabilitas mampu berkarya seperti masyarakat lainnya. Pada kesempatan ini ada penyerahan Dana untuk pengembangan ULD PB dari Bp Asuh Penyandang Disabilitas Bp. Muhammd Lutfi yang memberikan dana dua puluh juta rupiah. Dan penyerahan Higiens Kit oleh BPBD Jawa tengah kepada ULD PB dan Penyandang Disabilitas. Setelah kegiatan pembukaan dilakukan penanaman penghijauan di sekitar sungai dari dukungn popongan ke gebung Desa Patihan.
Beberapa diskusi tematik antara lain : Managemen Bencana Inklusif dengan narasumber Bp. Supriyadi dari Unit LIDi Kabupaten Klaten yang memaparkan tentang bencana dan penaggulangan bencana. Dia menekankan pentingnya keterlibatan aktif Penyandang Disabilitas dalam penanggulangan bencana di wilayahnya masing masing.
Diskusi tematik tentang Destana Inklusif, dengan narasumber Bp. Edy Supriyanto. Dia menerangkan bahwa dalam penannggulang bencana yang inklusif perlu memperhatikan mandat inklusi yaitu data pilah, partisipasi, prioritas perlindungan, peningkatan kapasitas, aksesibilitas dan akomodasi yang layak. Salah satu bentuknya adalah dalam penyusunan kajian resiko bencana dan rencana evakuasi perlu melibatkan dan memprioritaskan disabilitas.
Ditempat lokasi sekolah lapang ketahanan pangan Desa Patihan untuk melihat berdiskusi pemanfaatan lahan pekarngan untuk bertanam sayuran. Kegiatan di fasilitasi oleh Agus Sholeh ketua KDD Patihan Tangguh yang menceritakan proses pembuatan lokasi sekolah lapang dan bagaimana proses pemeliharaan sampai panen.
Sarasehan Peran Disabilitas dalam Penanggulangn Bencana
Dimoderatori oleh Bp. Sumino dengan narasumber : Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo ,Kalaks BPBD Sragen, Ketua LIDi Jawa tengah
Pada kegiatan ini Direktur Kesiapsiagaan BNPB sangat senang dan berbahagia bisa mendatangi jambore ini. Dari Diskusi dengan perserta yang ada ada beberapa catatan rekomendasi antara lain :
- Revisi Perban sesuai dengan dinamika disabilitas saat ini
- Pembentukan Pokja disabilitas Penaggulangan Bencana sebagai embrio ULD Nasional
- Pembuatn Buku Katalog Saku istilah kebencanaan
- Berkurangnya peningkatan kapasitas akibat bencana dan menekan jumlah disabilitas yang menjadi korban
- ULD berfungsi memastikan mainstreaming disabilitas terpenuhi
- Pedoman pembentukan ULD
- Disabilitas menjadi bagian dan urusan FPRB pemerintah Kabupaten/kota dan provinsi
- ULD perlu mencermati aturan di daerah
- Bahasa Isyarat dan etika berinteraksi menjadi budaya sehari hari
- Jambore bukan akhir kegiatan namun awal peran disabilitas dalam penangulangan bencana.